Program
– program yang ada di wilayah Kecamatan Mungkid:
1. FEATI
/ P3TIP
Program
FEATI (Farmer Empowerment Through
Agricultural Technology and Information Project), yang lebih populer dengan
sebutan P3TIP (Program Pemberdayaan Petani Melalui Teknologi dan Informasi
Pertanian) merupakan program dari kementrian Pertanian yang bertujuan untuk
memberikan pembelajaran yang berkelanjutan kepada petani dengan pendekatan
belajar sambil berusaha (learning by
doing) untuk mengembangkan kapasitas manajerial, kepemimpinan, dan
kewirausahaan; sehingga terjadi perubahan perilaku, pola pikir, dan sikap
petani dari petani subsistem tradisional menjadi petani modern berwawasan
agribisnis. Salah satu wilayah yang mendapatkan program ini adalah Kabupaten
Magelang. Kecamatan Mungkid menjadi salah satu kecamatan penerima program P3TIP
dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang yang ditetapkan sebagai lokasi
P3TIP.
- Pembelajaran tahun 2008
Pembelajaran
yang dilaksanakan di Desa Pagersari: pelatihan/ sekolah lapang budidaya itik,
magang anyaman bambu. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh UP FMA Desa
Ambartawang: sekolah lapang budidaya cabai. Sedangkan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh UP FMA Desa Rambeanak: pelatihan pembuatan pupuk organik,
sekolah lapang budidaya padi.
- Pembelajaran tahun 2009
Kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh UP FMA Desa Pagersari: agribisnis
penggemukan sapi, study banding agribisnis sapi, agribisnis pengolahan hasil
sapi, study banding pengolahan hasil sapi. Kegiatan belajar yang dilaksanakan
oleh UP FMA Desa Ambartawang: sekolah lapang agribisnis itik, study banding
agribisnis itik, temu usaha agribisnis itik. Dan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh UP FMA Desa Rambeanak: kursus agribisnis penetasan itik,
kursus agribisnis budidaya pembesaran itik pedaging, budidaya itik pedaging
- Pembelajaran tahun 2010
- Pembelajaran tahun 2011
Pelatihan
agribisnis padi ramah lingkungan menuju sertifikasi prima 3 merupakan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh UP FMA Desa Pagesrari. Sedangkan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh 2 (dua) UP FMA yang lain: agribisnis itik
dilaksanakan oleh UP FMA Desa Ambartawang dan budidaya itik untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas telur itik dilaksanakan oleh UP FMA Desa Rambeanak.
- Pembelajaran tahun 2012
Pembelajaran
tahun 2012 merupakan pembelajaran terakhir yang dilaksanakan oleh UP FMA Desa.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh UP FMA Desa Pagersari: peningkatan kapasitas
kelompok usaha bersama dalam agribisnis padi organik menthik wangi.
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh UP FMA Desa Ambartawang: pengembangan usaha
agribisnis itik, temu usaha agribisnis itik.
2. PUAP
Program
PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) merupakan program Kementrian
Pertanian untuk menumbuh kembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi
desa, dalam bentuk bantuan pinjaman modal usaha (sebesar Rp.100.000.000,- per
desa) yang disalurkan melalui Gapoktan dan dikelola dengan baik yang
berkelanjutan. Tujuan PUAP adalah mempercepat dan mengembangkan usaha
agribisnis dengan tujuan mengurangi pengangguran dan kemiskinan di pedesaan.
Ada
7 desa di Kecamatan Mungkid yang telah menerima program PUAP yaitu: Desa Senden
dan Desa Ambartawang (penerima PUAP tahun 2009), Desa Pagersari (penerima PUAP
tahun 2010), Desa Bumirejo dan Blondo (penerima PUAP tahun 2011), Desa Pabelan
(penerima PUAP tahun 2012), Desa Rambeanak (penerima PUAP tahun 2013).
3. SL
PTT
Sekolah
lapang PTT padi sawah merupakan suatu pendekatan inovatif, dimana petani
dan petugas harus bersama – sama dalam memilih komponen teknologi yang akan
digunakan, diterapkan sesuai dengan keinginan petani dan kondisi lingkungannya.
Tindakan usahatani ini menggabungkan semua komponen usahatani terpilih yang
serasi dan saling melengkapi, meliputi:
- Teknologi dasar
- Teknologi pilihan
Pengolahan
tanah, penggunaan bibit muda, tanam bibit 1 – 3 batang, pengairan berselang,
penyiangan, panen tepat waktu.
Kegiatan
SL PTT yang dilaksanakan di Kecamatan Mungkid:
Kegiatan
SL PTT tahun 2012
Ada
16 kelompok tani penerima program SL PTT, yaitu:
- KT. Tani Makmur (Dusun Kojor, Desa Bojong)
- KT. Puji Rahayu I (Dusun Jarakan, Desa Bojong)
- KT. Sido Makmur (Dusun Senden, Desa Senden)
- KT. Rojo Koyo Asri (Dusun Bangsan, Desa Senden)
- KT. Sedyo Mulyo (Dusun Tanggulangin, Desa Pagersari)
- KT. Sri Makmur VI (Dsn Jambean Selatan, Ds Rambeanak)
- KT. Sri Makmur III (Dsn Rambeanak 3, Ds Rambeanak)
- KT. Tani Maju (Dusun Gondang, Desa Gondang)
- KT. Sumber Rejeki (Dusun Bondalem, Desa Gondang)
- KT. Sumber Makmur (Dusun Jetak, Desa Mungkid)
- KT. Sri Rejeki (Dsn Srikuwe Selatan, Desa Ambartawang)
- KT. Sumber Makmur (Dusun Srikuwe Utara, Desa Ambartawang)
- KT. Pedak Wangi (Dusun Pedak, Desa Bumirejo)
- KT. Benteng Makmur (Dusun Bentingan, Desa Paremono)
- KT. Kalkun Indah Dusun Bentingan, Desa Paremono
- KT. Nglaseman (Dusun Nglaseman, Desa Ngrajek)
Kegiatan
SL PTT tahun 2013
Kegiatan
SL PTT tahun 2013 di Kecamatan Mungkid ditetapkan untuk kawasan seluas 500 Ha.
Ada 6 desa penerima kegiatan SL PTT tahun 2013, yaitu: Desa Paremono (luasan
150 Ha), Desa Rambeanak (125 Ha), Desa Ambartawang (100 Ha), Kelurahan Mendut
(75 Ha), Desa Bumirejo (50 Ha), dengan rincian penerima:
- KT. Kalkun Indah (Dusun Paremono, Desa Paremono)
- KT. Benteng Makmur (Dusun Bentingan, Desa Paremono)
- KT. Rukun Tani (Dusun Gamol, Desa Paremono)
- KT. Bhakti Tani (Dusun Simping, Desa Paremono)
- KT. Citra Sari (Dusun Citran, Desa Paremono)
- KT. Tirto Mulyo (Dusun Tirto, Desa Paremono)
- KT. Sri Makmur I (Dusun Rambeanak I, Desa Rambeanak)
- KT. Sri Makmur II (Dsn Rambeanak II&V, Ds Rambeanak)
- KT. Sri Makmur III (Dsn Rambeanak III, Ds Rambeanak)
- KT. Sri Makmur VII (Dusun Saragan, Desa Rambeanak)
- KT. Sri Makmur VIII (Dusun Ponggok, Desa Rambeanak)
- KT. Sri Rejeki (Dsn Srikuwe Selatan, Ds Ambartawang)
- KT. Sumber Makmur (Dsn Srikuwe Utara, Ds Ambartawang)
- KT. Sri Mulat (Dusun Gergunung, Desa Ambartawang)
- KT. Kembang Bulan (Dsn Kalangan, Ds Ambartawang)
- KT. Boga Karya I (Lingkungan Mendut I, Kel. Mendut)
- KT. Boga Karya II (Lingkungan Sikepan, Kel. Mendut)
- KT. Boga Karya III (Lingkungan Cabean, Kel. Mendut)
- KT. Tani Makmur (Dusun Sanggrahan, Desa Bumirejo)
- KT. Bareng Mulyo (Dusun Tiban, Desa Bumirejo)
4. Demfarm
Kegiatan
demfarm PTT padi sawah dilaksanakan pada tahun 2012, dengan lokasi kegiatan di
3 desa, yaitu Desa Treko, Desa Pabelan, dan Kelurahan Mendut:
KT.
Boga Karya I (Lingkungan Mendut I, Kelurahan Mendut)
KT.
Margo Raharjo (Dusun Batikan, Desa Pabelan)
KT.
Suko Mulyo (Dusun Treko IV, Desa Treko)
5. SL
PHT
Kegiatan
SL PHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu) dilakukan untuk membekali
petani budidaya tanaman padi yang ramah lingkungan, dengan strategi:
- Menggunakan varietas tahan hama dan penyakit
- Melakukan sanitasi lingkungan terhadap tanaman inang
- Pemilihan benih yang sehat
- Pembuatan parit sehingga lahan tidak tergenang terus untuk mencegah infeksi penyakit
- Tanam tanaman yang sehat
- Pengamatan berkala setiap minggu di lapangan, mulai tanaman berumur 2 minggu setelah tanam hingga 2 minggu sebelum panen.
- Pendayagunaan musuh alami, misalnya laba – laba
- Pengendalian secara mekanik, misalnya menggunakan alat atau tangan, pagar, perangkap
- Pengendalian secara fisik seperti menggunakan lampu perangkap
- Penggunaan pestisida hanya jika melebihi ambang batas.
Optimalisasi
Lahan Pertanian Melalui Budidaya Padi Metode SRI (System of Rice Intensification)
Program
optimalisasi lahan pertanian dilakukan dalam bentuk kegiatan tanam padi
budidaya SRI. Beberapa hal yang
dilakukan dalam SRI, yaitu:
- Pengolahan tanah dengan memberikan bahan organik 5 – 7 ton/ Ha tergantung kesuburan tanah
- Seleksi benih dengan larutan garam, persemaian kering
- Tanam muda umur 5 – 7 HSS, tanam satu, tanam dangkal dan horizontal
- Jarak tanam lebar 30 x 30 cm
- Pengairan tidak digenang hanya pada parit/ caren
- Penyemprotan dengan mikroorganisme lokal
- Penyiangan intensif dengan kokrok
- Pengendalian OPT dengan pendekatan PHT.
Lokasi
kegiatan budidaya padi metode SRI ada di 2 desa di Kecamatan Mungkid, yaitu
Desa Rambeanak (KT. Sri Makmur III, Dusun Rambeanak III) dan Desa Pagersari
(Gapoktan Gemah Ripah), masing – masing dengan luasan 20 Ha.
6. P2KP
Program
P2KP (Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan) bertujuan untuk menyediakan bahan pangan yang beragam dan aman
dikonsumsi, termasuk pangan lokal yang berbasis pada sumber daya spesifik
lokalita, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan
pangan, untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.
Pemanfaatan pekarangan di sekitar tempat tinggal
dapat digunakan untuk usaha bidang tanaman pangan, hortikultura, peternakan,
perkebunan, maupun perikanan. Hasil yang diharapkan yaitu wanita tani dapat
memenuhi kebutuhan konsumsi anggota keluarga dari hasil pemanfaatan pekarangan,
dengan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman bagi seluruh anggota
keluarga.
Sasaran program Percepatan Pengenekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP) adalah wanita tani. Dari kegiatan ini, diharapkan wanita
tani dapat mengembangkan kebun bibit desa menuju kemandirian rumah tangga
kaitannya dengan penyediaan bibit hortikultura. Kelebihan bibit dapat dijual
sehingga mampu menambah pendapatan keluarga tani dan menjadi usaha bagi KK
tani.
Selain itu, diharapkan anggota kelompok wanita tani
dapat memberikan nilai tambah dari bahan pangan lokal yang dihasilkan disekitar
mereka, dengan mengolah lebih lanjut menjadi olahan pangan lokal yang mempunyai
nilai ekonomi dan memenuhi unsur B2SA (beragam, bergizi, seimbang, dan aman).
Harapan dari kegiatan ini mampu mengurangi ketergantungan pada salah satu bahan
pangan (beras dan tepung terigu).
- Pelatihan Olahan Pangan Lokal
Kegiatan
pelatihan olahan pangan lokal dilaksanakan untuk ikut menyukseskan program
diversifikasi pangan. Inovasi produk dari bahan pangan lokal dapat mengurangi
ketergantungan terhadap salah satu bahan pangan lokal, utamanya beras dan
tepung terigu. Bahan pangan lokal yang selama ini dengan image ‘makanan ndeso’ dapat diolah menjadi
makanan mahal, dengan sedikit sentuhan kreasi menu.
Dalam
pelatihan ini, kelompok wanita
tani diberikan pembelajaran bagaimana memberikan nilai tambah dari bahan pangan
lokal yang dihasilkan disekitar mereka, dengan mengolah lebih lanjut menjadi
olahan pangan lokal yang mempunyai nilai ekonomi dan memenuhi unsur B2SA
(beragam, bergizi, seimbang, dan aman).
Kegiatan pelatihan olahan pangan lokal dilaksanakan
di Kecamatan Mungkid selama 2 (dua) tahun terakhir. Tahun 2012, pelatihan
dilaksanakan di KWT. Kanthil (Dusun Senden, Desa Senden) dengan memberikan
pelatihan berbagai olahan dari bahan pangan lokal seperti brownies kimpul,
brownies singkong panggang, dan cup cake ubi ungu.
- Sosialisasi Pangan Lokal Tingkat SD
Sosialisasi
program diversifikasi pangan juga dilaksanakan dengan melibatkan siswa SD. Anak
– anak diperkenalkan pangan lokal sejak dini, agar mereka lebih mencintai bahan
pangan lokal yang dihasilkan di sekitar mereka sendiri.
masyarakat menunggu program - program pertanian yang menjangkau sasaran petani yang lebih luas
BalasHapus