Salam Pertanian - Sejahterakan Petani Indonesia

Selasa, 24 September 2024

Menanam Resan, Membangun Tower Air Di Bukit Menoreh

Borobudur menjadi salah satu kecamatan di kabupaten Magelang yang sebagian wilayahnya mengalami kekeringan saat kemarau tiba. Bukit-bukit gersang dan berwarna coklat nampak menonjol ketika kemarau datang. Sebagian wilayah di kecamatan Borobudur bahkan masih sangat bergantung dengan pasokan air bersih melalui droping menggunakan mobil tangki dari dinas terkait dan droping air bersih dari relawan. Kondisi ini disebabkan sumber mata air yang semakin menyusut bahkan hilang ketika kemarau memuncak. Pohon yang berfungsi sebagai penyimpan air seperti pohon Beringin, Gayam dan lain-lain banyak yang hilang ditebang dengan alasan tidak ada nilai ekonomi berkelanjutan. Padahal pohon-pohon tersebut memiliki peran sangat penting untuk menyimpan air di dalam tanah.

Hal itulah yang mengundang Achmad Solikan, warga desa Giritengah, kecamatan Borobudur bersama kawan-kawan dari LPRB desa Giritengah untuk berjuang mengembalikan keberadaan sumber mata air yang debitnya turun atau bahkan hilang ketika musim kemarau. Pada tahun 2019 ketika terjadi kemarau panjang, dua dusun di desa Giritengah, yaitu dusun Ngaglik dan dusun Kamal kekurangan air bersih dan sangat bergantung pada pasokan air bersih melalui droping air dari dinas terkait dan relawan. LPRB desa Giritengah pun tergerak untuk membantu mengatasi masalah kekurangan air bersih di desa Giritengah dengan melakukan droping air bersih dari sumber mata air di desa Ngrajek, kecamatan Mungkid. Droping air bersih menjadi solusi jangka pendek bagi kebutuhan warga akan tersedianya air bersih, di sisi lain Ahmad Solikan dan kawan-kawan LPRB desa Giritengah pun berupaya untuk mencari solusi jangka panjang dengan melakukan kegiatan penanaman tanaman Resan. Ahmad Solikan pun berupaya mengakses bantuan bibit-bibit tanaman Resan dari dinas terkait dan membuat persemaian bibit tanaman Resan secara mandiri.

Resan diartikan pohon-pohon besar berumur ratusan tahun yang menjaga suatu wilayah, dalam budaya jawa dikatakan ana kang ngreksa (ada yang menjaga), bisa juga diartikan pohon-pohon yang menjaga desa dengan menyimpan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga desa. Biasanya Resan berupa tumbuhan dari keluarga Ficus atau Beringin yang bersifat menangkap air hujan dan menyimpannya di bawah rimbunnya. Air hujan yang disimpan akan menyembul keluar dalam bentuk tuk atau mata air yang dapat dimanfaatkan masyarakat desa untuk berbagai keperluan.

Pada tahun 2020, LPRB desa Giritengah telah melakukan kegiatan penanaman tanaman Resan di perbukitan Menoreh di atas desa Giritengah sebanyak 60 bibit tanaman Beringin dan Aren. Bibit berasal dari  kegiatan Kebun Bibit Desa di desa Majaksingi, kecamatan Borobudur, dimana kegiatan tersebut merupakan kegiatan dari BPDASHL SOP Yogyakarta. Kegiatan Ahmad Solikan dan LPRB desa Giritengah pun berlanjut dengan melakukan kegiatan penyuluhan ke warga masyarakat tentang pentingnya menanam dan menjaga tanaman Resan di bukit Menoreh serta mengajak warga masyarakat untuk membuat pembibitan secara mandiri. Pada tahun 2021, Kelompok Tani Barokah I dusun Onggosoro, desa Giritengah dapat mengakses kegiatan Unit Pengelolaan Sumberdaya Alam (UPSA) dari BPDASHL SOP Yogyakarta. Kegiatan UPSA berupa kegiatan RHL secara vegetatif dan sipil teknis, dimana kelompok tani mengusulkan penanaman tanaman buah-buahan dan tanaman konservasi air yaitu Beringin, Gayam dan Aren. Sebanyak 2.000 bibit tanaman Beringin, Gayam dan Aren ditanam oleh kelompok tani Barokah I bekerjasama dengan LPRB desa Giritengah pada bulan Oktober tahun 2021.

            Keinginan Ahmad Solikan dan LPRB desa Giritengah cukup sederhana, yaitu dengan penanaman tanaman Resan di desa Giritengah maka sumber air yang ada dapat dikembalikan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih sehingga tidak ada lagi berita kekeringan di desa Giritengah dan di bukit Menoreh. Penanaman tanaman Resan berupa tanaman Beringin, Gayam dan Aren di perbukitan Menoreh diharapkan akan menjadikan bukit Menoreh sebagai tower air dan mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di perbukitan Menoreh.
 
Penulis : Rima Nur Hikmah, A.Md

Jumat, 25 Oktober 2013

Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan tahun 2014 Kecamatan Mungkid

Programa penyuluhan Kecamatan Mungkid tahun 2014 disusun selama 2 hari, yaitu tanggal 23 Oktober dan 24 Oktober 2013. Penyusunan programa penyuluhan kecamaan dihadiri oleh beberapa unsur, antara lain: BPPKP Kabupaten Magelang yang diwakili oleh Kelompok Jabatan Fungsional, Camat Mungkid yang diwakili oleh Kasi Potwil, Petugas Teknis Pertanian Kecamatan Mungkid, POPT Kecamatan Mungkid, PDPP Kecamatan Mungkid, Penyuluh BPPK Kecamatan Mungkid, Perwakilan Gapoktan/ Poktan/ KTNA seluruh desa/ kelurahan Kecamatan Mungkid.

Rabu, 09 Oktober 2013

Inseminasi Buatan (IB) Ternak Itik


TeKnologi yang berkembang saat ini sudah bisa dikatakan modern untuk ukuran peternak skala rumah tangga terutama usaha peternakan unggas, khususnya ternak itik yaitu mensiasati penghematan ransum untuk itik pejantan dalam hal reproduksi. Syarat telur itik untuk ditetas adalah fertile (subur). Untuk mendapatkan telur yang fertile dimulai dari pemeliharaan yaitu perbandingan jantan dan betina harus sesuai yaitu jantan: betina  = 1 : 8. Kalau budidayanya skala kecil tidak begitu terasa, kalau sudah 100 ekor ke atas sudah mulai menghitung jumlah ransum yang dikeluarkan untuk pejantan. Solusi terbaik saat ini adalah dengan cara IB untuk itik

Senin, 23 September 2013

Penghargaan : Tambahan Motivasi Untuk Langkah Awal




Alkhamdulillah,Blog BPPK Kecamatan Mungkid yang beralamatkan di http://bppk-mungkid.blogspot.com  mendapatkan penghargaan sebagai :
Juara 1 Lomba Web Site (Blogger) Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan se Kabupaten Magelang tahun 2013 yang diselenggarakan oleh STPP Magelang.
Semoga keberadaan blog BPPK Kecamatan Mungkid membawa manfaat yang lebih besar bagi dunia pertanian di Kecamatan Mungkid dan di wilayah yang lebih luas.
Salam pertanian..

Senin, 16 September 2013

Sabtu, 14 September 2013

Fermentasi Jerami / Rumput - Melunakkan dan Meningkatkan Nutrisi Hijauan Pakan Ternak


Peningkatan produksi ternak memerlukan penyediaan pakan dalam jumlah besar, terutama pakan serat kasar. Disisi lain, ketersediaan lahan untuk hijauan semakin menyempit, dan penanaman HMT (Hijauan Makanan Ternak) mengalami berbagai kendala antara lain:                                                                                              
1.Memerlukan investasi lahan yang cukup mahal
2.Pemeliharaan tanaman yang tidak murah

Kamis, 12 September 2013

Pengendalian Keong Mas Pada Padi Sawah

Kerugian yang ditimbulkan hama keong mas berkisar antara 16 – 40% penurunan produksi gabah. Kondisi ini terjadi bila tanam pindah berumur  kurang dari 21 hari, dengan catatan bila petani tidak melaksanakan prinsip sistem tanam PTT yaitu pengairan berselang.

Senin, 09 September 2013

Pembenihan Ikan Hias Koi



Komoditas ikan hias koi telah menjadi komoditas andalan di beberapa daerah. Ikan hias ini telah bisa mengangkat perekonomian pembudidaya. Meskipun telah menjadi komoditas perdagangan yang berkembang dengan baik, namun hingga kini berbudidaya koi di Indonesia masih bergantung pada ketersediaan benih secara konvensional di mana induk dipijahkan secara alami.
Tweet
Share