Salam Pertanian - Sejahterakan Petani Indonesia

Sabtu, 20 Juli 2013

Pembuatan Ransum Unggas


Untuk menyusun ransum unggas yang baik, harus memperhitungkan kadar serat kasar. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh ransum yang apabila dikonsumsi ternak bisa dicerna lebih tinggi. Komposisi ransum unggas yang mengandung kadar serat kasar tinggi, akan menyebabkan lebih banyak serat kasar dikeluarkan lewat kotoran, sehingga kesempatan efisiensi yang diperoleh dari ransum yang dikonsumsikan hilang.

Berdasarkan kegunaannya bahan baku ransum ternak unggas terbagi menjadi 5 golongan, yakni  :
1. Bahan baku sumber protein.
Bahan baku ransum ternak unggas yang digolongkan sebagai sumber protein, secara umum adalah bahan baku yang paling sedikit memiliki kadar protein kasar 18 persen.
2. Bahan baku sumber energi.
Bahan baku ransum ternak unggas yang digolongkan sebagai sumber energi, secara umum adalah bahan baku yang memiliki kadar protein kasar kurang dari 18 persen.
3. Bahan baku sumber vitamin.
Bahan baku ransum unggas yang digolongkan sebagai sumber vitamin, secara umum adalah bahan baku yang mengandung vitamin tinggi. Contohnya jagung kuning sangat esensial uantuk bahan baku ransum unggas, karena jagung mengandung karoten provitamin A yang penting untuk pertumbuhan dan produksi.
4. Bahan baku sumber mineral
Bahan baku ransum unggas yang digolongkan sebagai sumber mineral, secara umum adalah bahan baku ransum yang relatif sedikit mengandung protein dan energi, tetapi kaya mineral seperti kalsium (Ca) dan fosfor (P), contohnya : tepung tulang, grif, dan tepung kerang.
5. Bahan baku pelengkap (feed supplement).

PEMBUATAN RANSUM UNGGAS
Peralatan yang dipergunakan:
a.   Timbangan
b.   Gilingan daging (diameter 10 cm)
c.   Sekop
d.   Karung goni
e.   Tungku api
f.    Kukusan anyaman bambu
g.   Panci boiled
h.   Tampah.
Bahan yang dipergunakan:
a.   Dedak (bekatul)      20  kg
b.   Tepung jagung        20  kg
c.   Tepung ikan              5  kg
d.   Tepung tulang            1  kg
e.   Bungkil kedelai        3,5  kg
f.    Premik                   0,5  kg
Tata Cara Pembuatan
1.      Menyiapkan bahan-bahan berupa dedak 20 kg, tepung jagung 20 kg, tepung ikan 5 kg, tepung tulang 1 kg, bungkil kedelai 3,5 kg dan premik 0,5 kg.
2.      Mencampur seluruh bahan sampai merata. Pencampuran dimulai dari yang volumenya kecil lalu volumenya besar.
3.      Menyiapkan tungku dan panci beserta kukusan untuk proses penguapan.
a.   Tungku dibersihkan dan kayu bakar disiapkan
b.   Panci diisi air sebanyak 3 liter
c.   Kukusan dipasang pada panci.
4.      Bahan pakan dituangkan ke dalam kukusan sebanyak 10 kg.
5.      Panci dan isinya dikukus selama 1jam. Pengukusan dihentikan bila bahan yang dikukus telah kenyal, bau menyengat, dan warna kuning kecoklatan.
6.      Bahan yang telah dikukus diangkat dan dituangkan di atas tampah. Proses pengukusan berikutnya dapat dilanjutkan dengan cara yang sama.
7.      Sambil menunggu proses pengukusan tahan kedua, hasil pengukusan tahap pertama dicetak menggunakan gilingan daging. Caranya : bahan ransum yang masih hangat dimasukkan dalam mulut gilingan daging lalu pedal putar gilingan digerakkan. Cetakan yang dihasilkan ditampung di atas tampah. Setiap tampah diisi 3 – 4 kg lalu diratakan dan selanjutnya dijemur sampai kering. Demikian seterusnya proses pengukusan dan pencetakan dalam pembuatan ransum unggas.
8.      Pellet atau konsentrat yang telah kering dimasukkan ke dalam karung goni lalu disimpan atau langsung diumpankan pada unggas.
Catatan
Konsentrat biasanya diberikan sebagai umpan ternak unggas dewasa yang telah mampu menelannya.
Photo : Taken from 'http://asepdarmawanhtclampung.blogspot.com/2013/01/sukses-berternak-tips-beternak-bebek.html'

Penulis: Ii Sri Suryani, S.PKP - PP Penyelia BPPK Kec. Mungkid

6 komentar:

  1. Dian Rintanawati23 Juli 2013 pukul 20.13

    Pengembangan ransum unggas bisa digunakan untuk pengembangan itik kalung di Kecamatan Mungkid

    BalasHapus
  2. tolong diperjelas untuk ransum unggas jenis apa??

    BalasHapus
  3. Bisa dipraktekkan nih....biar ndak beli terus pakannya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. akan sangat membantu untuk mengefisienkan biaya produksi

      Hapus

Tweet
Share