Salam Pertanian - Sejahterakan Petani Indonesia

Senin, 12 Agustus 2013

Sudut Kecil di Sekitar Rumah yang Menjanjikan - Pemberdayaan Wanita Tani Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan

Siapa yang tidak pernah mendengar istilah pekarangan?? Pekarangan merupakan sudut kecil di sekitar rumah yang begitu akrab dengan kita.
          Akhir-akhir ini pekarangan menjadi populer. Pekarangan mulai diangkat ke permukaan, karena dirasa akan mendatangkan nilai ekonomis bila mampu dioptimalkan dalam pemanfaatannya.

GAMBARAN UMUM PEKARANGAN
        Bagaimanakah potret dari pekarangan rumah pada umumnya?? kondisi inilah yang sering kita jumpai
Kalaupun dimanfaatkan biasanya hanya untuk menanam tanaman hias yang secara ekonomi kurang mempunyai nilai. Bagaimana cara mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan?? jadikanlah pekarangan sebagai sumber bahan pangan keluarga yang menyediakan bahan pangan yang bergizi, sehat, dan aman.

PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN KELUARGA
Gunakan untuk menanam tanaman pangan : Tanaman pangan yang dapat ditanam pada umumnya umbi umbian lokal, seperti ketela pohon, talas, ganyong, suweg dan lain-lain.
Manfaatkan untuk menanam aneka sayur dan buah : Sayur dan buah sebagai sumber serat dan vitamin. Sayur dan buah yang dapat diusahakan di pekarangan antara lain caesim, terong, tomat, bayam, kangkung, cabe, pisang, papaya, jambu biji merah, sirsak.
Manfaatkan untuk budidaya ikan : Budidaya ikan di pekarangan bisa menggunakan kolam terpal, misal untuk budidaya lele.
Manfaatkan untuk budidaya unggas : Manfaatkan untuk beternak unggas, sehingga dapat dimanfaatkan hasilnya, baik daging maupun telur.
Pada prinsipnya, kebutuhan konsumsi apa yang diperlukan oleh keluarga, maka sediakanlah kebutuhan itu di pekarangan milik kita.

ANALISA EKONOMI
Sebagai ilustrasi, jika sebuah keluarga dalam 1 hari mengkonsumsi sayur daun singkong dan tumis caesim, dengan lauk telur ayam goreng dan lele goreng, serta mengkonsumsi buah jambu biji merah dengan perincian kebutuhan bahan sebagai berikut:
Daun singkong 2 ikat  1.000
Kelapa 1/4 butir         1.000
Caesim 1/2 kg            1.500
Cabe                         1.000
Telur ayam 2 butir       2.800
Ikan lele 2 ekor          3.000
Jambu biji 4 buah        2.000
TOTAL                        12.300      
Jika semua kebutuhan konsumsi keluarga tersebut dapat dicukupi dari pekarangan rumah, maka keluarga tersebut setiap harinya mampu menghemat pengeluaran konsumsi sebesar Rp. 12.300,- dan penghematan yang mampu dilakukan dalam 1 bulan sebesar Rp. 369.000,-

NILAI TAMBAH OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN
Menambah keindahan rumah : Selama ini hiasan untuk halaman/ pekarangan rumah diidentikan dengan tanaman hias. Tetapi, sebenarnya dengan menanami pekarangan kita dengan aneka tanaman pangan, sayuran dan buah – buahan juga dapat memperindah pekarangan rumah kita.
Sebagai sumber bahan pangan keluarga yang menyediakan pangan sehat dan aman : Membudidayakan aneka tanaman di pekarangan yang dapat digunakan sebagai sumber bahan pagan keluarga sebaiknya menggunakan sistem organik. Dengan sistem budidaya semacam ini, maka keluarga akan mendapatkan bahan pangan yang sehat dan aman.
Menghemat pengeluaran konsumsi keluarga : Jika pekarangan dijadikan sumber bahan pangan keluarga, maka setiap rumah tangga akan menghemat pengeluaran konsumsi rumah tangga. Beberapa bahan pangan yang seharusnya dibeli, dapat dicukupi sendiri dari hasil pekarangan miliknya.
Menambah penghasilan keluarga : Hasil dari budidaya aneka tanaman pangan, hortikultura, ternak, dan perikanan pada prinsipnya yang utama digunakan untuk mencukupi konsumsi rumah tangga. Jika terjadi surplus hasil, maka hasil dari pekarangan dapat dijual sehingga mampu menambah penghasilan keluarga
Sebagai kebun bibit : Pekarangan juga dapat dimanfaatkan sebagai kebun bibit. Kebun bibit sebagai awal dari kemandirian rumah tangga.

JIKA PEKARANGAN MENDATANGKAN NILAI EKONOMI YANG BESAR, KENAPA KITA HARUS TAKUT MENCOBA?? MULAILAH DARI SEKARANG.....MANFAATKANLAH PEKARANGAN MILIK KITA.

Penulis: Dian Rintanawati, A. Md. (PP Pelaksana BPPK Kec. Mungkid)

16 komentar:

  1. sinta setyaningrum17 Agustus 2013 pukul 12.04

    saya menjadi termotivasi setelah membaca artikel ini

    BalasHapus
  2. akan saya suluhkan di wilayah kerja saya
    trimakasih telah menginspirasi saya

    BalasHapus
  3. trimakasih bu sinta dan bu tri..semoga artikel - artikel yang kami posting di blog ini mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, terutama petani

    BalasHapus
  4. saya sudah mempraktikkan memanfaatkan pekarangan rumah sejak 6 bulan yang lalu..penghematan pengeluaran konsumsi saya rasakan cukup besar setiap bulan

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih bu indah untuk sharing nya
      ibu bisa mengajak tetangga - tetangga untuk melakukan hal yang sama agar keluarga di Indonesia mendapatkan bahan pangan yang sehat

      Hapus
  5. saya menjadi bersemangat menanam aneka sayuran dan buah di pekarangan saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat mencoba..dan kami yakin anda akan merasakan manfaatnya :)

      Hapus
  6. pasti mengasyikkan meluangkan waktu bersama keluarga untuk bercocok tanam di pekarangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. wajib dicoba bu firlana..jika sudah bercocok tanam dan panen, pasti akan semakin asyik berkebun di pekarangan kita sendiri :)

      Hapus
  7. menanam sayuran di pekarangan menjadi hal baru bagi saya..sepertinya akan menjadi sarana refreshing gratis tetapi menghasilkan

    BalasHapus
  8. selamat mencoba
    jika sudah dicoba dan merasakan manfaatnya..jangan lupa mengajak lingkungan sekitar untuk juga melakukan kegiatan positif yang serupa :)

    BalasHapus
  9. sinta setyaningrum31 Agustus 2013 pukul 08.35

    saya sudah mempraktikkan di pekarangan rumah saya
    dan pengalaman ini sangat berkesan untuk saya dan keluarga..semoga nanti panennya juga bagus
    trimakasih motivasinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. langkah yang sangat baik bu sinta..selamat
      jika dirawat dengan sungguh - sungguh, pasti hasil panennya akan bagus

      Hapus
  10. di wilayah kerja saya sekarang juga sudah mulai digerakkan untuk mengoptimalkan pekarangan..dan ternyata pekarangan rumah menjadi terlihat cantik

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat bu tri
      kami turut senang dan berbangga
      semoga akan mendatangkan lebih banyak manfaat

      Hapus
  11. penghematan yang dilakukan bisa lebih besar lagi jika kita menghitung dengan dasar indeks harga komoditas pada saat ini

    BalasHapus

Tweet
Share