Dalam kehidupan nyata, ulah tikus
tidak berbeda dengan apa yang ada di film tersebut, justru efeknya lebih
merugikan. Di dalam rumah tikus membuat berisik, kotor, merusak perkakas rumah,
bahkan menyebarkan penyakit. Di sawah, tikus dalam jumlah banyak menjadi hama
dan sangat merugikan petani, karena tikus menyerang dari mulai tanam sampai penyimpanan
dalam gudang. Tikus sifatnya sangat merusak, jika sudah menyerang tidak
menyisakan sama sekali. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengendalikan hama
tikus, mulai dari gropyokan, pemasangan umpan, pengomposan tetapi tidak membuahkan
hasil yang memuaskan. Tikus tetap menjadi momok dan hama yang sangat merugikan.
Lalu siapakah tyto dan apa
hubungannya dengan tikus? Nama
panjangnya Tyto alba, salah satu jenis dari beberapa
jenis burung hantu. Ciri fisiknya berkepala bulat, pada wajah terdapat garis
piringan yang merupakan pembatas berbentuk
love, bulu halus di wajah berwarna putih (alba). Tyto alba termasuk hewan carnivora (pemakan
daging ), hewan yang senantiasa berdiam diri kecuali pada malam hari sangat
aktif saat mencari makan.
Keistimewaan
tyto alba adalah makanan spesifiknya tikus, tikus rumah, tikus got dan tikus
sawah. Penglihatannya sangat tajam dilengkapi infra merah, begitu juga
pendengarannya mampu mendeteksi cicitan tikus dari jarak 500 meter. Kejelian
mengincar mangsa dan ketepatan menyambar tikus sangat tinggi, dilengkapi dengan
paruh dan cakar yang kokoh. Saat terbang
gerakan kepak sayapnya hampir tidak menimbulkan suara, sehingga memudahkan
untuk menangkap mangsanya. Daya jelajahnya mampu menembus radius 15 Km, sangat
setia dengan sarangnya selama di kawasan tersebut masih ada makanan (tikus) .
Menurut
perhitungan sepasang ekor tikus dalam setahun dapat berkembang menjadi 2048
ekor. Sebagai predator, tyto alba sangat efektif dan efisien, karena setiap
malam berburu. Seekor tyto dapat makan 2-3 ekor tikus setiap malam, juga
berburu tikus untuk anaknya di sarang, dan membunuh lebih dari yang dimakan.
Sepasang tyto dalam sebulan dapat membunuh 180 ekor tikus. Tyto alba cepat berkembang biak seimbang
dengan perkembangbiakan tikus yang cepat juga.
Dan yang lebih penting mengendalikan tikus dengan tyto lebih menghemat
biaya dan tenaga dibanding dengan penggunaan obat/ rodentisida, sehingga
pengendalian tikus dengan tyto ramah lingkungan dan ekosistem terjaga.
Melihat
kemampuanya yang sangat hebat maka tyto sangat cocok dikembangkan untuk
mengendalikan hama tikus secara hayati. Alternatif lain setelah beberapa cara
pengendalian secara mekanik, kimia, maupun teknis tidak berhasil. Jika kita mau berfikir, ternyata di alam
sudah tersedia segalanya yang dapat kita manfaatkan untuk terjadinya
keseimbangan dan harmonisasi. Sungguh Tuhan Maha Kaya dan Maha Adil. (Sumber Laboratorium Lapang Tyto Alba Desa
Tlogoweru, Demak).
Photos : Taken from 'http://animals.about.com/od/owl1/ig/Owl-Pictures/Barn-Owl.-E5u.htm & http://scienceblogs.com/tetrapodzoology/2011/06/20/owls-from-book/ & http://www.biodiversityexplorer.org/birds/tytonidae/tyto_alba.htm'
Penulis:
Leily Koerniawati Ock, A.Md – THL TBPP BPPK Kec. Mungkid
wilayah kami merupakan daerah endemis tikus..kami tertarik untuk mengembangkan Tyto alba. yang ingin kami tanyakan, bagaimana cara budidaya Tyto alba??
BalasHapuscara mengembangkan Tyto alba untuk pengendalian hama tikus akan kami jelaskan pada materi penyuluhan selanjutnya. Trimakasih
Hapuskami ingin menanyakan..apakah Tyto alba itu sama dengan burung hantu yang selama ini banyak dikenal masyarakat magelang dengan 'manuk huk'??
BalasHapustrimakasih bu karminah pertanyaannya. Tyto ada banyak sekali, tetapi yang berperan sebagai predator (pemangsa) tikus hanya jenis Tyto alba. dan burung hantu yang selama ini dikenal masyarakat sebagai 'manuk huk' termasuk dalam keluarga Tyto, tetapi bukan jenis Tyto alba, sehingga tidak bisa digunakan untuk memangsa tikus.
Hapussemoga sedikit penjelasan ini bisa memberikan gambaran